Rabu, 24 Agustus 2011

Ternyata Ka'bah Pusat Bumi




assalamualaikum, masih di Makkah nih.. sekarang kita akan meneliti *(asikk dahh) apakah benar Ka'bah berada di Pusat Bumi ?? dengan mengucapkan بسـم الله الرحمن الرحيـم kita mulai saja...

Makkah Pusat Bumi Prof. Hussain Kamel menemukan suatu fakta mengejutkan bahwa Makkah adalah pusat bumi. Pada mulanya ia meneliti suatu cara untuk menentukan arah kiblat di kota-kota besar di dunia.
Untuk tujuan ini, ia menarik garis-garis pada peta, dan sesudah itu ia mengamati dengan seksama posisi ketujuh benua terhadap Makkah dan jarak masing-masing. Ia memulai untuk menggambar garis-garis sejajar hanya untuk memudahkan proyeksi garis bujur dan garis lintang.
Setelah dua tahun dari pekerjaan yang sulit dan berat itu, ia terbantu oleh program-program komputer untuk menentukan jarak-jarak yang benar dan variasi-variasi yang berbeda, serta banyak hal lainnya. Ia kagum dengan apa yang ditemukan, bahwa Makkah merupakan pusat bumi.
Ia menyadari kemungkinan menggambar suatu lingkaran dengan Makkah sebagai titik pusatnya, dan garis luar lingkaran itu adalah benua-benuanya. Dan pada waktu yang sama, ia bergerak bersamaan dengan keliling luar benua-benua tersebut. (Majalah al-Arabiyyah, edisi 237, Agustus 1978).
Gambar-gambar Satelit, yang muncul kemudian pada tahun 90-an, menekankan hasil yang sama ketika studi-studi lebih lanjut mengarah kepada topografi lapisan-lapisan bumi dan geografi waktu daratan itu diciptakan.
Telah menjadi teori yang mapan secara ilmiah bahwa lempengan-lempengan bumi terbentuk selama usia geologi yang panjang, bergerak secara teratur di sekitar lempengan Arab. Lempengan-lempengan ini terus menerus memusat ke arah itu seolah-olah menunjuk ke Makkah.
Studi ilmiah ini dilaksanakan untuk tujuan yang berbeda, bukan dimaksud untuk membuktikan bahwa Makkah adalah pusat dari bumi. Bagaimanapun, studi ini diterbitkan di dalam banyak majalah sain di Barat.
Allah berfirman di dalam al-Qur’an al-Karim sebagai berikut:
‘Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Qur'an dalam bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan kepada Ummul Qura (penduduk Makkah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya..’ (asy-Syura: 7)
Kata ‘Ummul Qura’ berarti induk bagi kota-kota lain, dan kota-kota di sekelilingnya menunjukkan Makkah adalah pusat bagi kota-kota lain, dan yang lain hanyalah berada di sekelilingnya. Lebih dari itu, kata ummu (ibu) mempunyai arti yang penting di dalam kultur Islam.
Sebagaimana seorang ibu adalah sumber dari keturunan, maka Makkah juga merupakan sumber dari semua negeri lain, sebagaimana dijelaskan pada awal kajian ini. Selain itu, kata ‘ibu’ memberi Makkah keunggulan di atas semua kota lain.
Makkah atau Greenwich
Berdasarkan pertimbangan yang seksama bahwa Makkah berada tengah-tengah bumi sebagaimana yang dikuatkan oleh studi-studi dan gambar-gambar geologi yang dihasilkan satelit, maka benar-benar diyakini bahwa Kota Suci Makkah, bukan Greenwich, yang seharusnya dijadikan rujukan waktu dunia. Hal ini akan mengakhiri kontroversi lama yang dimulai empat dekade yang lalu.
Ada banyak argumentasi ilmiah untuk membuktikan bahwa Makkah merupakan wilayah nol bujur sangkar yang melalui kota suci tersebut, dan ia tidak melewati Greenwich di Inggris. GMT dipaksakan pada dunia ketika mayoritas negeri di dunia berada di bawah jajahan Inggris. Jika waktu Makkah yang diterapkan, maka mudah bagi setiap orang untuk mengetahui waktu shalat.
Makkah adalah Pusat dari lapisan-lapisan langit
Ada beberapa ayat dan hadits nabawi yang menyiratkan fakta ini. Allah berfirman, ‘Hai golongan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.’ (ar-Rahman:33)
Kata aqthar adalah bentuk jamak dari kata ‘qutr’ yang berarti diameter, dan ia mengacu pada langit dan bumi yang mempunyai banyak diameter.
Dari ayat ini dan dari beberapa hadits dapat dipahami bahwa diameter lapisan-lapisan langit itu di atas diameter bumi (tujuh lempengan bumi). Jika Makkah berada di tengah-tengah bumi, maka itu berarti bahwa Makkah juga berada di tengah-tengah lapisan-lapisan langit.
Selain itu ada hadits yang mengatakan bahwa Masjidil Haram di Makkah, tempat Ka‘bah berada itu ada di tengah-tengah tujuh lapisan langit dan tujuh bumi (maksudnya tujuh lapisan pembentuk bumi)
Nabi bersabda, ‘Wahai orang-orang Makkah, wahai orang-orang Quraisy, sesungguhnya kalian berada di bawah pertengahan langit.’
Thawaf di Sekitar Makkah
Dalam Islam, ketika seseorang thawaf di sekitar Ka’bah, maka ia memulai dari Hajar Aswad, dan gerakannya harus berlawanan dengan arah jarum jam. Hal itu adalah penting mengingat segala sesuatu di alam semesta dari atom hingga galaksi itu bergerak berlawanan dengan arah jarum jam.
Elektron-elektron di dalam atom mengelilingi nukleus secara berlawanan dengan jarum jam. Di dalam tubuh, sitoplasma mengelilingi nukleus suatu sel berlawanan dengan arah jarum jam. Molekul-molekul protein-protein terbentuk dari kiri ke kanan berlawanan dengan arah jarum jam. Darah memulai gerakannya dari kiri ke kanan berlawanan dengan arah jarum jam.
Di dalam kandungan para ibu, telur mengelilingi diri sendiri berlawanan dengan arah jarum jam. Sperma ketika mencapai indung telur mengelilingi diri sendiri berlawanan dengan arah jarum jam. Peredaran darah manusia mulai gerakan berlawanan dengan arah jarum jamnya. Perputaran bumi pada porosnya dan di sekeliling matahari secara berlawanan dengan arah jarum jam.
Perputaran matahari pada porosnya berlawanan dengan arah jarum jam. Matahari dengan semua sistimnya mengelilingi suatu titik tertentu di dalam galaksi berlawanan dengan arah jarum jam. Galaksi juga berputar pada porosnya berlawanan dengan arah jarum jam.

kita jawab Subhanallah, Maha Suci ALLAH SWT yang telah menciptakan langit dan bumi dan seisinya..

Rabu, 17 Agustus 2011

Hajar Aswad, datang dari langit

assalamualikum, akhi, ukhti, saudara, saudari yang di rahmati oleh Allah SWT (kaya lagi proklamasi, hehe). wahai para pemuda pemudi,,, apakah kalian tahu tentang batu Hajar aswad yang berada di sudut Ka'bah itu...??? mari kita simak penjelasan berikut,, teng, teng,, teng,, jangan pada tidur yakk..



Hajar aswad merupakan batu yang dipercaya berasal dari surga. Yang pertama kali meletakkan Hajar Aswad adalah Nabi Ibrahim a.s. Dahulu kala batu ini memancarkan sinar yang sangat terang dan dapat menerangi seluruh jazirah arab. Namun semakin lama sinarnya semakin meredup dan hingga akhirnya batu ini berubah menjadi berwarna hitam. Batu ini memiliki bau yang sangat harum yang tidak ada bandingannya dengan minyak wangi apapun di dunia ini sejak zaman dahulu kala. Dan pada saat ini batu Hajar Aswad tersebut diletakkan di sisi luar Ka’bah sehingga mudah bagi orang untuk menciumnya. Adapun mencium Hajar Aswad merupakan sunah Nabi Muhammad SAW. Karena beliau selalu menciumnya setiap saat berthawaf. Dan sunah ini diikuti para sahabat beliau, hingga para Tabi’in dan dilanjutkan oleh kaum muslimin.
                Hajar Aswad merupakan area sempit dan tempat permulaan thawaf. Sebelum thawaf kiata harus memberi salam kepada Hajar Aswad tsb. Disunnahkan mengusap atau menciumnya, kalau tidak bisa, kita cukup melambaikan tangan saja kepada Hajar Aswad.
                Seakarang, kenapa Hajar Aswad itu dibesar-besarkan dan dicium sedangkan ia hanya sebuah batu? Nah sekarang kita perhatikan cerita di bawah ini.  Dengar baik-baik yaa anak-anak.. hehe
                Pertanyaan diatas sebetulnya sudah dilontarkan oleh Amirul mu’minin, Sayyidina Umar bin Khattab disaat mencium Hajar Aswad. Beliau berkata kepadanya:
“ Sesungguhnya aku tahu bahwa engkau adalah baatu yang tidak mendatangkan bahaya dan tidak dapat memberi manfaat, kalaulah bukan karena aku pernah melihat Rasulullah SAW menciummu niscaya aku tidak akan menciummu”(HR.Al-Imam Bukhari dan Muslim) (shahih)
                Memuliakan Hajar Aswad bukanlah adat masyarakat Jahiliyyah. Hajar Aswad berada ribuan tahun sebelum orang-orang Jahiliyyah menduduki Kota Makkah. Hajar Aswad berada disudut Ka’bah, seumur dengan umur Ka’bah itu sendiri. Disaat Nabi Ibrahim membangun Ka’bah, tinggal satu bagian yang belum terpasang yaitu Hajar Aswad. Lalu Nabi Ismail pergi mencari sesuatu.
                Nabi Ibrahim berkata: Wahai putraku Ismail, carilah sebuah batu seperti yang aku perintahkan.” Lalu Nabi Ismail pergi mencarinya dan tidak mendapatkannya. Beliau kemudian kembali ke Ka’bah dan melihat di tempat tersebut telah terpasang Hajar Aswad. Maka Nabi Ismail bertanya kepada ayahnya: wahai ayahku, siapakah gerangan yang membawa batu ini kepadamu?”
                Nabi Ibrahim berkata:Yang membawanya kepadaku adalah Malaikat Jibril a.s. ia membawanya dari surga”
                Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, yang artinya:
sesungguhnya Hajar Aswad dan Maqam Ibrahim adalah dua buah batu diantara bebatuan yaqut yang telah diambil dari surga, andaikan Allah tidak menghilangkan cahayanya niscaya sinarnyaakan menerangi antara belahan bumi timur dan barat”(HR.Al-Imam Ahmad) (shahih)
                Sebagai umat Nabi Muhammad SAW, sudah sepantasnyalah bahwa kita haru mengikuti segala perintahnya tanpa pamrih. Apa yang dilakukan Nabi SAW maka lakukanlah, dan apa-apa yang dilarang oleh Nabi SAW jauhkanlah. Mencium atau mengusap Hajar Aswad saat thawaf adalah anjuran Nabi Muhammad SAW, karena beliau selalu menyentuhnya dengan tangannya yang lembut serta menciumnya dengan bibirnya yang mulia.
                Jelasnya, ada beberapa ibadah yang kita tidak perlu mencari-cari apa hikmahnya dari ibadah itu. Karena disitu tersimpan rahasia Allah SWT yang tidak bisa diketahui hambaNya. Maka apa yang diperintahkan Allah SWT lewat Baginda Nabi Muhammad SAW, maka lakukanlah dengan baik dan apa yang dilarangnya jauhkanlah sejauh-jauhnya.
                Semoga Allah memberikan kepada kita jalan yang lurus dan memudahkan kita bisa sampai ke tempat yang mulia Makkah Al-Mukarramah, agar kita bisa menyentuh dan mencium Hajar Aswad sebagaimana Rasulullah SAW menyentuhnya dengan tangan lembutnya dan menciumnya dengan bibirnya yang mulia.Amin...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by NewWpThemes | Blogger Theme by Lasantha - Premium Blogger Themes | New Blogger Themes